Tuesday, July 18, 2017

Legenda Monster Loch Ness


Selama bertahun-tahun, perairan air tawar yang dalam dan luas seperti Loch Ness, telah membangkitkan dan memunculkan legenda kuno tentang adanya sesosok monster berukuran besar yang konon mendiami danau tersebut dalam kurun waktu cukup lama, sehingga legenda tersebut akan terus diingat bagi siapapun yang mendengarnya.

Monster Loch Ness atau terkadang disebut dengan panggilan Nessie, adalah makhluk misterius yang belum teridentifikasi,  yang menghuni Loch Ness di Skotlandia. 


Nessie digambarkan sebagai makhluk berukuran besar, berleher panjang, dengan kepala mirip kuda. Terkadang makhluk ini juga disebut sebagai plesiosaurus yang konon masih hidup hingga saat ini, dan selalu bersembunyi di dasar Loch Ness, untuk menghindari kontak dengan makhluk lain, terutama dengan manusia.


Sebagian orang percaya bahwa Monster Loch Ness adalah sejenis dinosaurus (mungkin plesiosaurus) yang berhasil selamat dari kepunahan, dan menemukan tempat tinggal baru di perairan dataran tinggi yang terlindungi di Skotlandia, atau dalam hal ini bertempat di Loch Ness, Skotlandia.

Loch Ness atau Danau Ness ("Loch" yang dalam bahasa Skotlandia berarti "danau") adalah danau terdalam di Inggris Raya. 


Danau besar yang terletak di dataran tinggi Skotlandia ini memiliki panjang 37 km dari Fort Augustus ke titik sebelah tenggara kota Inverness. Lebar rata-rata danau ini sekitar 2 km, dengan kedalaman maksimum sebesar 230 meter. 

Permukaan Loch Ness terletak di ketinggian 15,8 meter di atas permukaan laut. 

Danau ini terkenal dengan legenda tentang monster yang konon hidup di dasar danau, yang keberadaannya masih misterius hingga saat ini.



Rekonstruksi Nessie sebagai plesiosaurus di Luar Museum Nessie

Sejarah Penampakan Monster Loch Ness

Saint Columba (565)

Laporan awal monster di sekitar Loch Ness ditulis pada abad ke-6 Masehi oleh Adomnan. 


Cerita bermula ketika seorang rohaniwan atau biarawan Irlandia bernama Saint Columba, bersama dengan teman-temannya bertemu dengan penduduk setempat yang akan mengubur seorang pria di tepi danau. 

Mereka menjelaskan bahwa pria itu sedang berenang di danau, saat dia diserang oleh "binatang air" yang menyeretnya ke bawah air. Ketika mereka menyelamatkannya dengan kapal, pria itu sudah meninggal.

Saint Columba lalu mengirim seorang pengikutnya, Luigne Moccu Min, untuk berenang di danau tersebut. Segera setelah Luigne masuk ke air, binatang itu mendekatinya dan bayangan gelap muncul di bawahnya. 


Columba membuat tanda salib dan berkata : "Kau tidak bisa melakukan apa pun, kau tidak bisa menyentuhnya, kembali ke tempat asalmu !," makhluk itu tiba-tiba berhenti dan menghilang, seolah-olah ada tali yang menariknya.


D. Mackenzie (1871 atau 1872)

Pada bulan Oktober antara tahun 1871 dan 1872, D. Mackanzie dari Balnain dilaporkan melihat sebuah benda yang menyerupai perahu terbalik sedang menggeliat dan mengaduk-aduk air. 


Pada awalnya, objek itu bergerak dengan perlahan, namun setelah itu langsung menghilang dengan kecepatan yang sangat cepat. Mackenzie mengirimkan ceritanya dalam sebuah surat kepada Rupert Gould pada 1934, tidak lama setelah laporan tentang monster tersebut meningkat.

George Spicer (1933)

Pada 22 Juli 1933, George Spicer bersama istrinya melihat "binatang yang paling luar biasa" menyeberang jalan di depan mobil mereka. 


Mereka menggambarkan makhluk itu memiliki tubuh besar, tingginya sekitar 4 kaki (1,2 meter), panjangnya 25 kaki (8 meter), lebar 10-12 kaki (3-4 meter), berleher panjang, dan sedikit lebih tebal dibandingkan dengan belalai gajah. 

Binatang ini meluncur di seberang jalan menuju Loch Ness, meninggalkan jejak berupa semak-semak yang hancur di belakangnya.


Ilustrasi lain dari kejadian yang dialami George Spicer.


Hugh Gray (1933)

Pada 12 November 1933, sebuah foto pertama yang diduga menggambarkan monster tersebut berhasil diambil oleh Hugh Gray di dekat Foyers. Orang lain mengatakan bahwa foto itu bisa saja seekor anjing yang mengambil sebatang tongkat dari danau, sementara yang lainnya berpendapat jika itu adalah berang-berang atau angsa.


Arthur Grant (1934)

Pada tanggal 5 Januari 1934, seorang pengendara sepeda motor, Arthur Grant, mengaku hampir menabrak makhluk itu saat mencekati Abriachan (dekat ujung timur laut loch ness) sekitar pukul 1 pagi di malam hari. 


Menurut Grant, makhluk itu terlihat memiliki kepala kecil dengan leher yang panjang, dan terlihat sedang menuju Loch Ness. 

Grant, yang juga seorang mahasiswa kedokteran hewan, mendeskripsikan kembali bahwa makhluk itu seperti persilangan antara anjing laut dan plesiosaurus. Dia mengaku sempat turun dan mengikutinya, namun hanya melihat riak air yang ditimbulkan olehnya.


Grant kemudian membuat sketsa makhluk itu, lalu diperiksa oleh ahli Zoologi Maurice Burton, yang menyatakan bahwa hal itu sesuai dengan penampilan dan perilaku hewan berang-berang. 


Mengenai ukuran panjang yang dilaporkan oleh Grant, ini adalah kesalahan dalam pengamatan dikarenakan kondisi cahaya yang buruk.


Foto ahli bedah (Robert K. Wilson) (1934)

Foto ini merupakan foto pertama yang memperlihatkan bentuk kepala dan leher Monster Loch Ness. 
Foto ini diambil oleh Robert Kenneth Wilson, yang diterbitkan di Daily Mail pada tanggal 21 April 1934. 

Menurut Wilson, dia melihat monster itu ketika berada di danau, dia meraih kameranya dan memotret sebanyak 4 foto. Hanya dua foto yang terlihat jelas, yang pertama menunjukkan kepala dan punggung kecil, dan yang kedua menunjukkan kepala yang sama dalam posisi sedang menyelam. 

Foto pertama lah yang menjadi terkenal, karena foto kedua sedikit kabur atau buram.


Meski pada awalnya foto itu dianggap sebagai bukti nyata keberadaan monster di danau tersebut, orang skeptis berpendapat bahwa itu hanya foto kayu apung, seekor gajah, berang-berang atau seekor burung. 


Pada tahun 1993, Discovery Communications Loch Ness Discover menganalisis foto tersebut, dan hasilnya adalah objek pada foto itu berukuran kecil, hanya sekitar 60 sampai 90 cm.

Sejak tahun 1994, sebagian besar orang setuju bahwa foto itu adalah foto tipuan. 


Objek itu merupakan kapal selam mainan yang dibuat oleh Christian Spurling, menantu Marmaduke Wetherell. 

Wetherell pernah diejek oleh atasannya, setelah dia menemukan "jekak kaki Nessie" yang ternyata hanya tipuan. Kapal Selam ini dibeli dari F. W. Woolworths, sedangkan kepala dan lehernya terbuat dari kayu.


Turis (1934)

Foto yang Nessie ini diambil oleh seorang turis ketika liburan di Fort Augustus pada 1934.


Namun, ternyata foto di atas telah dipastikan hanya foto seekor lumba-lumba yang sedang berenang di permukaan air.


Film Taylor (1938)

Pada tanggal 29 Mei 1938, seorang turis Afrika Selatan, G. E. Taylor, berhasil memfilmkan sesuatu di Loch Ness selama tiga menit dengan 16 mm colour film. 


Film ini diperoleh dari penulis sains populer bernama Maurice Burton, yang tidak menunjukkannya kepada peneliti lain.

Analisisnya menyimpulkan bahwa objek yang mengambang itu bukan seekor binatang.


William Fraser (1938)

Pada tanggal 15 Agustus 1938, William Fraser, seorang kepala polisi Inverness-Shire, menulis sebuah surat bahwa monster di danau itu tanpa diragukan memang ada, dan menyatakan keprihatinannya tentang pesta berburu yang telah tiba, yang bertekad untuk menangkap monster itu "hidup atau mati". 


Surat tersebut dikeluarkan oleh Arsip Nasional Skotlandia pada tanggal 27 April 2010.


Lachlan Stuart (1951)

Foto yang diambil oleh Lachlan Stuart pada tanggal 14 Juli 1951 ini, muncul juga di Sunday Express Skotlandia.


Pembacaan Sonar ( 1954)

Pada bulan Desember 1954, hasil pembacaan sonar diambil oleh kapal nelayan Rival III. Awak kapal mencatat sebuah benda besar yang mengimbangi kapal dengan kedalaman 146 meter. Benda yang terdeteksi itu berjarak 800 meter, sebelum hilang kontak dan kembali lagi.


Peter MacNab (1955)

Pada tanggal 29 Juli 1955, Peter MacNab berhasil mengambil foto yang menggambarkan dua gundukan panjang berwarna hitam di air. 


Foto itu tidak dipublikasikan, sampai akhirnya muncul di buku Constance Whyte tahun 1957. 

Penulis Ronald Binns mengatakan bahwa fenomena yang dipotret oleh MacNab, dapat dengan mudah dinyatakan sebagai efek gelombang yang dihasilkan dari tiga kapal pacu yang sama-sama melakukan perjalanan.

Versi Whyte

Peneliti lain menganggap foto itu sebagai tipuan. 


Roy Mackal meminta untuk menggunakan foto itu di buku tahun 1976-nya. Namun, ternyata fotonya berbeda dengan yang ada pada buku Whyte. 

Pohon di bagian bawah kiri telah hilang, diduga foto tersebut telah diolah dengan memotret ulang cetakan foto sebelumnya.

Versi Mackal

Torquil Macleod (1960)

Pada tahun 1960, Torquil Macleod dikabarkan berhasil melihat Monster Loch Ness ketika berada di daratan. 


Dia mengatakan bahwa makhluk itu berukuran besar dengan warna abu-abu, panjangnya sekitar 18 meter dengan sirip di tubuhnya. Dia melihat makhluk itu melalui teropong selama sembilan menit pada jarak sekitar 1 mil. Makhluk itu hanya menampakan setengah dari badannya, dan pada akhirnya menjatuhkan diri kembali ke dalam air.


Film Dinsdale (1960)

Insinyur Aeronautika, Tim Dinsdale, merekam sebuah punuk yang melintasi Loch Ness pada tahun 1960. 


Dia mengatakan bahwa ketika dia memasang kamera, punuk itu mulai bergerak dan dia langsung memfilmkan punuk tersebut. 

Menurut JARIC, objek di video itu mungkin bernyawa, sedangkan menurut skeptis, punuk itu tidak lain hanya kapal dan ketika kontrasnya dinaikkan, seorang pria di dalam perahu bisa terlihat.


Seseorang yang menyempurnakan film tersebut melihat bayangan negatif yang tidak jelas dalam film yang ia kerjakan. Dengan meningkatkan dan melapisi frame, dia menemukan apa yang tampak sebagai tubuh bagian belakang dari makhluk yang berada di bawah air. 


Dia mengatakan : "Sebelum saya melihat film ini, saya pikir Monster Loch Ness adalah sampah. Setelah melakukan peningkatan, saya tidak begitu yakin."


Peter O 'Connor (1960)

Peter menceritakan pengalamannya, seperti berikut ini :

"Sekitar pukul 06.00 - 06.30, saya pergi meninggalkan kamp untuk sekedar berjalan-jalan. Kemudian saya melihat Monster Loch Ness di sekitar tanjung sedang berjalan cukup cepat. Saya pun mengarungi air untuk bisa mendekat sedekat mungkin dengan jalan yang monster itu lalui. "


"Setelah merasa air sudah mencapai pinggang, saya memutuskan untuk tidak mendekat lagi. Saya bisa sangat dekat karena dilatih sebagai Royal Marine Commando (bisa berjalan di air tanpa mengeluarkan suara)."

"Makhluk itu terlihat memiliki leher yang kuat dengan otot-otot kuat di dalamnya. Kepalanya kira-kira 10 inci, leher berdiameter 6 sampai 7 inci. Di belakang lehernya ada punuk atau badan yang besar, berwarna hitam keabu-abuan. Saya tidak melihat matanya, tapi dari struktur wajahnya sepertinya makhluk itu memilikinya. Kulitnya tampak halus seperti pada kulit anjing laut."

"Ketika saya mengambil foto dengan lampu kilat, saya berbalik dan berteriak kepada teman-teman saya yang berada di tenda. Teman-teman saya mengatakan bahwa dia melihat sesuatu yang hitam namun itu hanya sebentar."

"Saya berjarak 25 Yard (22 meter) dari makhluk itu saat foto itu diambil. Saya tidak tahu apakah cahaya dari kamera atau suara saya yang menakutinya sehingga membuat makhluk itu langsung pergi
."


Frank Searle (1970an)

Frank Searle, seorang mantan kapten tentara yang tiba di Loch Ness untuk mencari monster itu pada tahun 1970an. Dia mengambil beberapa foto objek yang diduga Nessie, yang kemudian diterbitkan oleh media. Namun, menurut para ahli, foto-foto tersebut tampak seperti foto palsu.







Loch Ness Muppet (1977)

Pada tanggal 21 Mei 1977, Anthony "Doc" Shiels, sedang berkemah di samping kastil Urquhart dan mengambil gambar paling jelas dari monster tersebut di danau. 


Dia menggambarkan monster ini sebagai "Cumi Gajah", dengan mengklaim bahwa leher panjang yang ditunjukan dalam foto tersebut sebenarnya adalah bagian dari tubuh cumi-cumi, sedangkan titik putih di bagian bawah lehernya adalah matanya.


Karena kurangnya riak air, foto ini telah dinyatakan sebagai foto tipuan.

Kameramen (2006)


Pada bulan Februari 2006, muncul sebuah video yang kabarnya adalah video penampakan Monster Loch Ness yang berhasil direkam oleh salah seorang kameramen ketika dia sedang berada di atas perahu.


Gordon Holmes (2007)

Pada tanggal 26 Mei 2007, seorang teknisi laboratorium berusia 55 tahun bernama Gordon Holmes, berhasil merekam sebuah benda hitam pekat dengan panjang sekitar 14 meter, yang bergerak cukup cepat di air. 


Seorang ahli biologi kelautan di pusat Loch Ness, Adrian Shine, mengatakan bahwa rekaman tersebut sebagai rekaman terbaik yang pernah dia lihat. 

BBC Skotlandia menyiarkan video tersebut pada tanggal 29 Mei 2007, begitu juga dengan STV News North Tonight yang menayangkan video yang sama pada tanggal 28 Mei 2008 dan mewawancarai Gordon Holmes bersama dengan Adrian Shine.



Ian Monckton (2009)

Foto tahun 2009 ini diambil oleh pasangan yang sedang berlibur di Loch Ness. 


Ian Monckton bersama istrinya sedang mengendarai mobil di tepi danau. Saat mendengar suara keras yang berasal dari air, dia menghentikan mobilnya, lalu memotret sesuatu yang menimbulkan suara keras tersebut. Sayangnya hasil fotonya tampak blur dan tidak jelas.


Pembacaan Sonar (2011)

Pada tanggal 24 Agustus 2011, kapten kapal Loch Ness, Marcus Atkinson memotret gambar hasil sonar dari sebuah benda berukuran 1,5 meter yang tidak diketahui dan tampaknya mengikuti perahunya selama dua menit pada kedalaman 23 meter. 


Pemerintah mengatakan bahwa kemungkinan benda itu adalah ikan kecil atau sejenis anjing laut. 

Namun, pada bulan april 2012, seorang ilmuwan dari National Oceanography Center mengatakan bahwa gambar tersebut adalah mekar alga (ganggang) dan zooplankton.


George Edwards (2012)

Pada tanggal 3 Agustus 2012, Kapten George Edwards mempublikasikan apa yang diklaim sebagai foto Nessie yang paling meyakinkan yang pernah ada. 


Foto Edwards menunjukkan sebuah punuk di atas air yang kabarnya muncul sekitar lima atau sepuluh menit. Edwards menghabiskan 60 jam per minggu di atas Loch Ness dengan kapalnya bernama Nessie Hunter IV. 

Dia mengaku telah mencari monster tersebut selama 26 tahun. Edward mengatakan "Menurut pendapat saya, mungkin terlihat seperti manatee, tapi itu bukan mamalia. Ketika orang melihat tiga gundukan, mereka mungkin hanya melihat tiga monster secara terpisah."


Sementara itu, peneliti lain mempertanyakan keaslian dari foto tersebut. 


Seorang peneliti Loch Ness bernama Steve Feltham menduga bahwa objek itu adalah punuk serat karbon yang digunakan dalam dokumenter National Geographic Channel, di mana Edwards juga ikut berpatisipasi. 

Peneliti Dick Raynor mempertanyakan ketidakkonsistenan Edwards tentang lokasi, kondisi dan cuaca pada hari foto itu diambil. 

Pada akhirnya, foto punuk di atas telah terbukti palsu. Rupanya dia membuat foto palsu tersebut hanya untuk bersenang-senang. 

Walaupun begitu, dia yakin pernah melihat Nessie dan percaya dengan keberadaan makhluk yang menghuni danau tersebut.


David Elder (2013)

Pada tanggal 27 Agustus 2013, turis bernama David Elder memperlihatkan sebuah berdurasi video lima menit yang menampilkan gelombang misterius di danau. 


Menurutnya, gelombang itu dihasilkan oleh benda hitam yang berukuran 15 kaki (4,5 meter) tepat di bawah permukaan air. Orang-orang yang skeptis mengatakan bahwa gelombang itu disebabkan oleh hembusan angin.


Foto Apple Maps (2014)

Pada tanggal 19 April 2014, sebuah gambar dari satelit Apple Maps dilaporkan telah berhasil menangkap sosok makhluk yang diduga Nessie tepat di bawah permukaan Loch Ness. Namun, objek yang diduga Nessie ini dapat dengan mudah dibantah dan dinyatakan sebagai sebuah perahu yang sedang berada di permukaan air.


Googe Street View (2015)

Google menambahkan fitur baru ke Google Street view, di mana penggunanya dapat menjelajahi Loch Ness. 


Google menghabiskan waktu seminggu di Loch Ness untuk mengumpulkan semua citra dengan kamera "Trekker" jalanan, memasangnya di sebuah kapal untuk memotret bagian atas permukaannya dan bekerja sama dengan anggota Catlin Seaview Survey, untuk memotret bagian bawah air.


Sonar (2016)

Pada April 2016, sempat beredar kabar bahwa bangkai monster tersebut berhasil ditemukan di dasar danau. Tetapi, setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata bangkai itu adalah model atau properti berbentuk Nessie, yang digunakan untuk sebuah film di tahun 1969.


Turis (2016)

Foto dari seorang pengunjung dari texas pada 1 Mei 2016. 


Dia berhasil memotret makhluk gelap yang sedang berada di bawah permukaan air. Penampakan ini berlangsung selama 30 detik. 

Pada awalnya dia mengira itu adalah bayangan, tapi kemudian dia menyadari bahwa tidak ada apa pun dibelakangnya yang menyebabkan bentuk bayangan seperti ini.


Ian Bremmer (2016)

kejadian ini terjadi pada September 2016 ketika Ian Bremmer, seorang fotografer amatir sedang berkendara mengelilingi dataran tinggi untuk mencari rusa merah, namun malah menyaksikan pemandangan dari apa yang tampak seperti Nessie yang sedang berenang di perairan Loch Ness.


Dia melihat ada tiga gumpalan muncul dari air, yang menurutnya bisa menjadi sosok monster di danau ini. Tetapi, banyak juga yang beranggapan bahwa makhluk itu hanya beberapa ekor berang-berang atau anjing laut yang sedang bermain di permukaan air.


Untuk tahun 2017, penampakan Monster Loch Ness yang telah dicatat, baru sebanyak tiga penampakan.

Di bawah ini adalah beberapa pencarian yang pernah dilakukan untuk mencari Monster Loch Ness :

Edward Mountain expedition (1934)

Setelah membaca buku milik Rupert Gould berjudul The Loch Ness Monster and Others, Edward Mountain membiayai pencariannya sendiri. 


Sebanyak dua puluh orang, lengkap dengan teropong dan kamera di posisikan di sekitar Loch Ness dari Pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore, selama lima minggu yang dimulai pada tanggal 13 Juni 1934. 

Sebanyak 21 foto berhasil diambil, namun semua fotonya tidak ada yang meyakinkan. Filmnya pun hilang dan menurut seorang Ahli Zoologi dan profesor sejarah alam, menyimpulkan bahwa film tersebut hanya menunjukkan sejenis anjing laut berwarna abu-abu.



Loch Ness Phenomena Investigation Bureau (1962–1972)

Loch Ness Phenomena Investigation Bureau (LNPIB) adalah sebuah tim yang dibentuk pada 1962, untuk mempelajari, mengidentifikasikan makhluk yang dikenal sebagai Monster Loch Ness dan menentukan penyebab laporan kasus ini. 


Kegiatan utamanya adalah mendorong sekelompok sukarelawan untuk melihat daerah sekitar Loch Ness menggunakan kamera film dengan lensa teleskopik.


Sonar study (1967–1968)

D. Gordon Tucker, ketua Departemen Teknik Elektro dan Elektrikal di University of Birmingham, mengajukan diri sebagai pengembang sonar dan ahli di Loch Ness pada tahun 1968. 
Usaha ini melibatkan kolaborasi antara relawan dan profesional di sejumlah bidang. 

Tucker memilih Loch Ness sebagai tempat untuk uji prototipe transduser sonar dengan jangkauan maksimum 800 meter. Perangkat itu dipasang di bawah air, di teluk Urquhart yang diarahkan ke pantai seberang. 

Selama dua minggu percobaan pada bulan Agustus, beberapa target berhasil teridentifikasi. Salah satunya mungkin ikan shoal, tapi yang lainnya bergerak dengan cara yang berbeda dengan kecepatan hingga 10 knot.

Robert Rines studies (1972, 1975, 2001, 2008)

Pada tahun 1972, sekelompok peneliti dari Academy of Applied Science yang dipimpin oleh Robert H. Rines, melakukan pencarian terhadap monster yang melibatkan pemeriksaan sonar di kedalaman Loch Ness untuk melihat jika terjadi aktivitas bawah air yang tidak biasa. 


Sebuah kapal selam dengan lampu sorot dikerahkan untuk merekam gambar di bawah permukaan air.

Pada 8 Agustus, unit Rayaron DE-725C, Rines Raytheon yang berlabuh pada kedalaman 11 meter, mengidentifikasi sebuah target bergerak yang diperkirakan oleh kekuatan gema pada 6 sampai 9 meter panjangnya. 


Setelah data tersebut diperiksa, P. Skitzki dari Raytheon mengatakan data itu menunjukkan tonjolan 3 meter yang diproyeksikan dari salah satu gema. Menurut penulis Roy Mackal, itu adalah bentuk ekor lateral yang sangat fleksibel atau mungkin terbentuk dari dua hewan yang berenang secara bersamaan.

Bersamaan dengan pembacaan sonar, kamera penerang lampu sorot berhasil memperoleh sepasang foto di bawah air. Keduanya menggambarkan apa yang tampak seperti sirip rhomboid (belah ketupat), meskipun orang skeptis mengatakan bahwa itu sebagai bagian bawah gelembung udara, batu karang atau sirip ikan.



Berdasarka foto-foto tersebut, naturalis Inggris, Peter Scott mengumumkan pada tahun 1975, bahwa nama ilmiah makhluk itu adalah Nessiteras Rhombopteryx (Bahasa Yunani untuk "Monster Ness dengan sirip berbentuk berlian"). 


Dia bermaksud agar makhluk itu ditambahkan ke daftar satwa liar yang dilindungi Inggris.

Dalam kontak sonar lainnya, memperlihatkan dua benda yang diperkirakan sekitar 9 meter. Kamera Strobo memotret dua benda besar berwarna putih yang dikelilingi oleh gelembung. 


Beberapa orang menyebut objek itu sebagai dua makhluk mirip plesiosaurus, atau yang dikenal sebagai "Nessie" yang tinggal di Loch Ness. Foto ini jarang sekali dipublikasikan.


Pada tahun 2001, Academy of Applied Science merekam pergerakan berbentuk "V" yang melintasi air pada hari yang tenang. Tim ini juga merekam sebuah benda di dasar Loch Ness yang menyerupai bangkai (Nessie), dan menemukan kerang laut dan organisme mirip jamur yang biasanya tidak ditemukan di perairan air tawar. 


Terhubungnya danau ini ke laut, memungkinkan masuknya makhluk itu ke perairan Loch Ness.



Pada tahun 2008, Rines memiliki teori yang menyebutkan bahwa makhluk itu sudah punah, dengan alasan tidak adanya pembacaan sonar yang signifikan dan penurunan jumlah saksi mata. 


Dia telah melakukan ekspedisi terakhir menggunakan sonar dan kamera bawah laut untuk menemukan bangkainya. Rines juga percaya bahwa makhluk itu telah gagal menyesuaikan diri terhadap perubahan suhu akibat pemanasan global.

Operation Deepscan (1987)

Operasi yang dilakukan pada tahu 1987 ini, bisa dibilang sebagai operasi penyelidikan terbesar di Loch Ness. 


Sebanyak dua puluh empat kapal yang dilengkapi alat pendeteksi gema berteknologi tinggi, sonar dan sekaligus alat yang dapat mengirim gelombang akustik. Semua itu dikerahkan untuk menyisir danau yang dimulai dari ujung Fort Augustus. 

Dua puluh empat kapal ini disebar melintasi lebar danau.

Menurut BBC News, para ilmuwan telah membuat kontak sonar dengan benda tak dikenal dengan ukuran tidak biasa. Peneliti kembali memindai ulang area tersebut, kemudian dari analisis gambar Echosounder nampaknya mengindikasikan puing-puing di dasar danau. 


Meski ada gerakan dari tiga gambar berbeda, Adrian Shine berspekulasi, berdasarkan ukurannya, mungkin anjing laut berhasil masuk ke dalam danau ini.




Ahli Sonar bernama Darrell Lowrance, menyumbangkan sejumlah Echosounder yang digunakan dalam operasi tersebut. Setelah memeriksa kembali sonarnya, terdapat sebuah benda besar yang bergerak pada kedalaman 180 meter di dekat teluk Urquhart. 


Lowrance berkata : "Ada sesuatu di sini yang tidak kita mengerti, sesuatu di sini berukuran lebih besar dari seekor ikan, mungkin beberapa spesies yang belum terdeteksi sebelumnya. Saya tidak tahu akan hal itu."

Searching for the Loch Ness Monster (2003)

Pada tahun 2003, BBC mensponsori pencarian Loch Ness menggunakan 600 balok sonar dan pelacakan satelit, namun tidak ada binatang berukuran besar yang ditemukan. 


Para ilmuwan yang terlibat mengaku bahwa ini membuktikan bahwa Monster Loch Ness adalah sebuah mitos. Pencarian ini lalu ditayangkan di BBC One.

Dari sekian banyaknya penampakan Monster di danau Loch Ness, banyak yang beranggapan bahwa semua penampakan itu terjadi karena kesalahan identifikasi dari binatang, maupun benda mati yang berada di permukaan danau. 


Seperti beberapa hewan di bawah ini yang mungkin sering dianggap sebagai Monster Loch Ness :

Burung atau bebek

Bartender bernama David Munro, melaporkan sebuah ombak yang dipercaya berasal dari makhluk yang bergerak zigzag, menyelam dan muncul kembali. 


Beberapa penampakan terkadang terlihat berbentuk huruf "V", mirip dengan kapal, tapi hal itu tidak sesuai dengan bentuk kapal. Kemungkinannya, ombak tersebut berasal dari pergerakan burung atau bebek yang sedang berenang dipermukaan air, yang sesekali menyelam ke dalam air dan akhirnya muncul kembali ke permukaan.


Belut raksasa atau belut prasejarah

Seekor belut berukuran besar dapat ditemukan di Loch Ness, dan hewan ini sangat mungkin untuk menjelaskan banyaknya penampakan terjadi. 


Namun, Dinsdale menolak dugaan ini, karena belut berenang secara bergelombang sepeti seekor ular, sedangkan monster ini bergerak secara lurus. 

Sebuah penampakan pada tahun 1856 yang diduga sebagai seekor ulat laut di danau air tawar dekat Leurbost di Outer Hebrides, dapat dijelaskan sebagai belut besar. 

Hal ini juga umum terjadi di Highland Lakes.



Gajah

Menurut ahli paleontologi dan seniman, Neil Clark, mengatakan bahwa sangat mungkin bagi seekor gajah untuk mandi di sebuah danau. Orang akan berpikir bahwa belalai gajah adalah kepala seekor monster dan bagian kepala atas beserta telinga gajah, akan terlihat seperti punuk dari monster tersebut.



Hiu Greenland

Zoologist, pemancing sekaligus seorang presenter televisi bernama Jeremy Wade, menyelidiki Monster Loch Ness pada tahun 2013, dan menyimpulkan bahwa itu adalah Hiu Greenland. 


Hiu ini bisa mencapai panjang hingga 20 kaki (6 meter), dengan warna gelap dan sirip punggung yang kecil. 

Menurut ahli biologi, Bruce Wright, hiu Greenland bisa bertahan hidup di air tawar (untuk keperluan mencari makanan), dan Loch Ness adalah tempat yang sangat cocok untuk hiu ini karena di dalamnya terdapat banyak ikan salmon dan ikan lainnya.


Ikan lele (Wels Catfish)

Pada bulan Juli 2015, tiga media berita melaporkan bahwa Steve Feltham, memiliki teori bahwa Monster Loch Ness adalah spesimen Ikan Lele Wels (Silurus Glanis) yang luar biasa besar, yang mungkin telah dilepaskan ke danau tersebut selama akhir abad ke 19.


Hewan sekitar Loch Ness

Penulis Ronald Binns, mengatakan bahwa mungkin foto seekor rusa dan berang-berang yang sedang berenang telah disalahartikan sebagai sosok Monster Loch Ness, begitupun dengan seekor burung ketika berada di air yang juga mungkin disalahartikan, karena bentuknya seperti penampakan kepala dan leher dari Nessie.



Selain hewan, benda mati juga dapat disalahartikan sebagai Monster Loch Ness, seperti :

Pohon

Sebuah batang pohon yang berada di danau, mungkin telah bertanggung jawab atas penampilannya yang terlihat seperi Monster. 


Dalam artikel tahun 1982 New Scientiest, Maurice Burton mengatakan bahwa penampakan Nessie dan makhluk yang serupa dengannya, dapat disebabkan oleh fermentasi kayu pinus skotlandia yang muncul ke permukaan danau. 

Menurut Burton, bentuk pohon dengan tunggul cabang mereka, sangat mirip dengan deskripsi monster tersebut.



Ombak

Pergerakan ombak yang panjang dan juga aneh, ataupun adanya riak air yang tidak biasa, kerap disebut sebagai pergerakan dari seekor monster yang berada di bawah permukaan air danau.



Efek ilusi Optik

Pada tahun 1979, W. H. Lehn menunjukkan bahwa pembiasan atmosfer dapat mendistorsi bentuk dan ukuran sebuah benda maupun hewan. Dia kemudian menunjukkan sebuah foto fatamorgana sebuah batu di Danau Winnipeg yang bentuknya menyerupai kepala dan leher, dari seekor makhluk hidup.

Cerita rakyat Skotlandia

Pada tahun 1980, seorang naturalis Swedia dan penulis Bengt Sjogren, menulis bahwa keyakinan saat ini pada monster danau seperti Monster Loch Ness dikaitkan dengan legenda Kelpie. 


Menurut Sjogren, laporan tentang monster Loch Ness telah berubah dari waktu ke waktu, awalnya menggambarkan sebagai makhluk mirip kuda (mereka dimaksudkan untuk menjauhkan anak-anak dari Loch Ness), kini legenda Kelpie telah berkembang menjadi sosok yang lebih modern yaitu plesiosaurus.

Kelpie adalah kuda air legendaris, yang konon bersembunyi di danau-danau Skotlandia. 


Pada tahun 1879, Kelpie disebutkan dalam sebuah surat kabar Skotlandia dan mengilhami Tim Dinsdale's Project Water Horse. Sebuah penelitian tentang cerita rakyat dataran tinggi tahun 1933, tentang kuda air dan banteng air, yang menunjukkan bahwa Loch Ness adalah danau yang paling sering dikutip mengenai hal ini.


Berbagai usaha tipuan mengenai Monster Loch Ness telah dilakukan dan beberapa di antaranya berhasil, seperti :

Pada tahun 1930-an, pemburu profesional Marmaduke "Duke" Wetherell pergi ke Loch Ness untuk mencari monster itu. Dia mengaku telah menemukan jejak kakinya, tapi ketika jejak kaki itu dikirim ke ilmuwan untuk dianalisa, hasilnya ternyata jejak kaki itu berasal dari seekor kuda Nil (cetakan tersebut digunakan sebagai wadah menyimpan payung atau asbak untuk merokok).



Pada tahun 1972, sebuah tim ahli Zoologi dari Yorkshire's Flamingo Park Zoo, pergi mencari monster tersebut, dan menemukan sebuah tubuh besar yang mengambang di air. Bangkai itu panjangnya sekitar 4,9 - 5,4 meter dan beratnya 1,5 ton. 


Oleh Pers Association bangkai itu digambarkan sebagai makhluk dengan kepala mirip beruang, memiliki sirip dan badan berwarna coklat.


Makhluk itu ditempatkan di sebuah mobil van untuk dibawa pergi dan dilakukan pengujian, namun polisi melarang hal tersebut, karena melanggar pemindahan "makhluk tak dikenal" dari Loch Ness. 


Kemudian, terungkap bahwa makhluk itu adalah sejenis gajah laut jantan yang telah mati.

John Shields, selaku petugas taman nasional Flamingo Park, mengakui bahwa itu adalah tindakannya. 


Shields mengatakan bahwa hewan ini mati ketika baru tiba di kebun binatang Dudley. Setelah itu kumis hewan tersebut lalu dicukur, dia juga menempelkan batu di kedua pipinya, dan membekukannya selama seminggu. 

Kemudian dia membuangnya di Loch Ness dan memastikan rekan-rekannya untuk menemukannya. Dia mengira penemuan Monster Loch Ness akan menjadi lelucon serta menjadi berita utama pada tanggal 1 April (April Fool's Day).

Pada tanggal 2 Juni 2003, Gerald McSorely menemukan sebuah fosil yang diduga berasal dari Monster Loch Ness, saat ia tersandung dan jatuh ke dalam danau. Setelah diperiksa, sudah jelas bahwa fosil itu telah ditanam oleh seseorang, dan bukan berasal dari Nessie.


Pada tahun 2004, sebuah tim dokumenter Five TV, mencoba meyakinkan penduduk bahwa ada sesuatu di dalam Loch Ness. Mereka lalu membuat sebuah model animatronik plesiosaurus bernama "Lucy". 


Sekitar 600 penampakan dilaporkan, sesuai dengan tempat di mana Lucy berada.


Pada tahun 2005, dua orang siswa mengaku telah menemukan gigi besar yang tertanam pada tubuh rusa di pantai Loch Ness. 


Mereka mempublikasikan temuan tersebut di sebuah situs web. Hasil analisis seorang pakar mengungkapkan bahwa gigi itu adalah tanduk seekor kijang. 

Gigi itu pada akhirnya diketahui merupakan aksi publisitas untuk mempromosikan sebuah novel horor karya Steve Alten, The Loch.


Beberapa kemungkinan jika sosok Monster di danau ini adalah asli dan bukan tipuan :

Sejenis plesiosaurus

Pada tahun 1933, beberapa orang mengatakan bahwa makhluk itu memiliki kemiripan yang sangat mencolok dengan seekor Plesiosaurus yang sudah punah. Dinosaurus berleher panjang ini punah selama peristiwa kepunahan Cretaceous - Paleogene.


Namun beberapa bantahan muncul jika makhluk ini adalah Plesiosaurus, seperti :

* Plesiosaurus mungkin adalah reptil berdarah dingin yang membutuhkan air tropis yang hangat, suhu rata-rata Loch Ness hanya sekitar 5,5 derajat celcius. Jika Plesiosaurus berdarah panas, mereka akan membutuhkan pasokan pangan di luar yang telah disediakan oleh Loch Ness (ada indikasi yang menyatakan bahwa plesiosaurus berdarah panas).

* Pada bulan Oktober 2006, dalam sebuah artikel New Scientist "Mengapa Monster Loch Ness bukan seekor Plesiosaurus". Leslie Noe dari Museum Sedwick di Cambridge, mengatakan : "Tulang osteologi membuatnya sangat yakin bahwa Plesiosaurus tidak dapat mengangkat kepalanya ke atas."

* Danau itu berumur sekitar 10.000 tahun, sampai akhir zaman es terakhir. Sebelum itu, danau itu membeku sekitar 20.000 tahun.

* Jika seekor plesiosaurus tinggal di Loch Ness, seharusnya mereka akan sering terlihat keluar dari dalam air, karena mereka juga harus bernapas beberapa kali dalam sehari.

Menanggapi kritik di atas, Tim Dinsdale, Peter Scott dan Roy Mackal, berpendapat makhluk itu telah berevolusi dari plesiosaurus secara langsung atau dengan evolusi Konvergen (perubahan yang sama dengan nenek moyang sebelumnya). 


Robert Rines menjelaskan bahwa "tanduk" yang terlihat dalam beberapa penampakan, berfungsi sebagai tabung pernapasan (atau lubang hidung), yang membuatnya dapat tetap bernafas tanpa harus ke permukaan terlebih dahulu.

R. T. Gould berpendapat tentang kemungkinan lain Monster Loch Ness adalah seekor anjing berleher panjang. Roy Mackal pun menyatakan bahwa hal penjelasan tersebut sangat mungkin. 


Itu bisa seekor anjing berleher panjang atau anjing yang sedang berenang.


Pada tahun 1968, F. W. (Ted) Holiday, mengusulkan bahwa Nessie dan monster danau lainnya adalah seperti Morag, atau mungkin merupakan invertebrata besar seperti cacing air. 


Seekor Tullimonstrum (Monster Tully) yang telah punah sebagai contohnya (dilihat dari bentuk tubuhnya). 

Menurut Holiday, hal ini menjelaskan penampakan di tanah dan bentuk belakang yang variablel. Dia menyamakannya dengan deskripsi abad pertengahan tentang naga sebagai seekor Cacing.

Roy Mackal merasa teori ini kurang meyakinkan dan merasa bahwa Nessie lebih masuk akal jika dia adalah seekor plesiosaurus, belut raksasa atau amfibi lainnya.


Monster Loch Ness adalah salah satu monster danau paling terkenal dalam dunia cryptozoology, yang diselidiki secara mendalam untuk mengetahui bentuk kehidupan yang tidak biasa. 


Sejauh ini, sekitar enam puluh persen dari danau tersebut telah dipindai menggunakan sonar. 

Kaum skeptis berpendapat bahwa cara itu saja tidak akan sanggup untuk membuktikan keberadaan monster di danau tersebut.

Dengan adanya dinding danau yang curam dan perbedaan suhu di dalamnya, akan sangat sulit untuk mendapatkan hasil pemindaian yang akurat. Pandangan umum akan tetap meragukan keberadaan monster di danau ini, sampai akhirnya seseorang secara nyata mendapatkan monster tersebut, baik dalam keadaan hidup ataupun mati.

(Sumber : Wikipedia)

1 comment: