Sunday, November 25, 2018

Legenda ular laut


Ular laut (sea serpent) atau naga laut (sea dragon) adalah jenis naga yang digambarkan dalam berbagai mitologi, terutama mitologi Yunani (Cetus, Echidna, Hydra, Scylla), Mesopotamian (Tiamat), Ibrani (Leviathan), and mitologi Nordik (Jörmungandr).

Pada zaman dahulu dan dalam Alkitab, naga digambarkan sebagai monster menyerupai ular besar, yang berarti bahwa penggambaran naga bernafas api dengan dua atau empat kaki dan naga bersayap muncul pada akhir Abad Pertengahan.


Sebagian besar cerita mengatakan bahwa naga-naga itu hidup di laut. Mitos Babilonia tentang Tiamat, mitos Hydra, Scylla, Cetus dan Echidna di mitologi Yunani dan bahkan mungkin Leviathan, mengonfirmasi hal tersebut.

Tiamat (monster atau dewi dalam mitologi Babilonia dan Sumeria)

Hydra (monter berbentuk ular atau naga berkepala sembilan)

Scylla (monster laut dengan beberapa kepala anjing buas)

Cetus (ikan dan ular bermoncong panjang atau makhluk seperti paus)

Echidna (monster setengah wanita
setengah ular yang tinggal sendiri di gua)

Destruction of Leviathan 1865 oleh Gustave Doré

Di mitologi Norse (Nordik), Jörmungandr atau "Midgarðsormr" adalah ular laut yang begitu panjang sehingga ular itu melingkari seluruh dunia Midgard.

Jörmungandr

Beberapa cerita melaporkan pelaut yang mengira bahwa punggungnya adalah rantai sebuah kepulauan.

Ular laut juga sering muncul di cerita rakyat Skandinavia belakangan ini, terutama di Norwegia.

Pada 1028 M, Saint Olaf dikatakan telah membunuh seekor ulat laut di Valldal, Norwegia, dan melemparkan tubuhnya ke gunung Syltefjellet. Tanda atau bekas pada gunung tersebut dikaitkan dengan legenda ular laut tersebut.

Di ecclesiastic Swedia dan Carta marina oleh Olaus Magnus, terdapat banyak monster laut dengan beragam bentuk, termasuk munculnya ular laut yang sangat besar.


Pada karyanya tahun 1555 History of the Northern Peoples, Magnus memberikan deskripsi tentang ular laut Norwegia sebagai berikut :
"Mereka yang berlayar di sepanjang Norwegia untuk berdagang dan memancing, semuanya menceritakan kisah luar biasa tentang bagaimana seekor ular dengan ukuran menakutkan, sepanjang 200 kaki (60 meter) dan selebar 20 kaki (6 meter), menghuni celah dan gua di luar Bergen. Pada malam musim panas yang cerah, ular ini meninggalkan gua untuk memangsa anak sapi, domba dan babi, atau keluar ke laut dan memakan ubur-ubur, kepiting dan biatang laut yang serupa. (Ular) ini memiliki rambut panjang berukuran satu hasta yang menggantung di lehernya, memiliki sisik hitam mengkilap dan mata merah menyala. Ia menyerang kapal, menangkap dan menelan orang, saat ia mengangkat dirinya sendiri seperti tiang dari air."
Great Norwegian Sea-Serpent in the Sea of Darkness oleh
Olaus Magnus (History of the Northern Peoples)

Kasus terkenal

Sebuah laporan saksi mata yang jelas ditemukan dalam Historia Animalium karya Aristotle. Strabo membuat referensi pada laporan saksi mata dari makhluk laut mati yang terlihat oleh Poseidonius di pantai utara Levant sekitar antara tahun 130 dan 51 SM.

Dia melaporkan sebagai berikut :

"Seperti untuk daratan, yang pertama, di mulai di laut, disebut Macras, atau Macra-Plain. Di sini, seperti yang dilaporkan oleh Poseidonius, terlihat naga yang jatuh, bangkainya yang [100 kaki / 30 meter] panjangnya, dan begitu besar sehingga penunggang kuda yang berdiri di kedua sisinya tidak dapat melihat satu sama lain dan rahangnya cukup besar untuk memuat seorang pria berkuda, dan setiap lempeng sisik panjangnya melebihi perisai persegi panjang. (Geography, book 16, chapter two, paragraph 17)."

Hans Egede, misionaris Lutheran Dano-Norwegia dari Greenland, memberi deskripsi tentang ular laut pada abad ke-18.

"Great Sea Serpent" menurut Hans Egede

Pada 6 Juli 1734, kapalnya berlayar melewati pantai Greenland ketika tiba-tiba mereka yang berada di atas kapal :

"Melihat makhluk yang paling mengerikan, tak menyerupai apa pun yang pernah mereka lihat sebelumnya. Monster itu mengangkat kepalanya begitu tinggi sehingga tampaknya lebih tinggi dari crow's nest (menara pengintai) di tiang kapal. Kepalanya kecil dan tubuhnya pendek dan berkeriput. Makhluk yang tidak diketahui itu menggunakan sirip raksasa untuk mendorong tubuhnya melalui air. Kemudian para pelaut melihat ekornya juga. Monster itu lebih panjang daripada kapal kami," tulis Egede. (Mareš, 1997).

Ular laut yang dilaporkan oleh Hans Egede, Bishop of Greenland, pada 1734

Beberapa gambar lain yang berhubungan dengan ular laut (sea serpent) :

Ular laut Amerika pertama yang dilaprkan dari from Cape Ann,
Massachusetts, pada tahun 1639 (Gloucester sea serpent)

Maned sea serpent dari Bishop Erik Pontoppidan 1755 Natural History of Norway

Pada 6 Agustus 1848, Kapten McQuhae di Daedalus dan krunya melihat
ular besar (The Daedalus sea serpent of 1848)

Oarfish sepanjang 4,8 meter yang terdampat di pantai Bermuda
pada tahun 1860 awalnya digambarkan sebagai ular laut

(Sumber : Sea serpent)

No comments:

Post a Comment